1. Jelaskan pengertian kepemimpinan dari
beberapa tokoh!
Jawab :
1.
Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, dalam
situasi tertentu dan langsung melalui proses komunikasi untuk mencapai satu
atau beberapa tujuan tertentu (Tannebaum, Weschler and Nassarik).
2.
2. Kepemimpinan adalah sikap pribadi, yang
memimpin pelaksanaan aktivitas untuk mencapai tujuan yang diinginkan. (Shared
Goal, Hemhiel & Coons).
3.
3. Kepemimpinan adalah suatu proses yang
mempengaruhi aktifitas kelompok yang diatur untuk mencapai tujuan bersama
(Rauch & Behling).
4.
Kepemimpinan adalah suatu proses yang memberi arti
(penuh arti kepemimpinan) pada kerjasama dan dihasilkan dengan kemauan untuk
memimpin dalam mencapai tujuan (Jacobs & Jacques).
5.
Kepemimpinan adalah mempengaruhi atau mendapatkan
pengikut (John C. Maxwell).
6.
Kepemimpinan adalah bentuk dominasi yang didasari
atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk
berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki
keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus (Young).
7.
Kepemimpinan sebagai akibat pengaruh satu arah,
karena pemimpin mungkin memiliki kualitas-kualitas tertentu yang membedakan
dirinya dengan pengikutnya (Moejiono, 2002).
8.
Kepemimpinan merupakan proses membangun rasa atas
apa yang dilakukan bersama sedemikian rupa sehingga orang-orang memahami apa
yang dilakukan dan bertanggungjawab (Drath & Palus, 1994).
9.
Kepemimpinan merupakan kemampuan untuk menapaki
budaya dan secara evolusioner mulai berusaha mengubah proses-proses sehingga lebih
adaptif (E.H.Schein, 1992).
10. Kepemimpinan
adalah menyangkut pengartikulasian visi, pembentukan nilai-nilai, dan
menciptakan lingkungan sehingga segala sesuatunya dapat diselesaikan (Richards
& Engle, 1986).
11. Kepemimpinan
merupakan latihan (exercise) yang memobilisasi orangorang secara institusional,
politik, psikologis, dan sumberdaya lain sedemikian rupa, untuk membangkitkan,
mengikutsertakan, dan memuaskan motif-motif para pengikut (Burns, 1978).
12. Kepemimpinan
adalah peningkatan pengaruh sedikit demi sedikit pada dan berada di atas
kepatuhan mekanis terhadap pengarahan-pengarahan rutin organisasi (Katz dan
Kahn, 1978).
13. Kepemimpinan
merupakan perilaku individu yang mengarahkan aktivitas kelompok untuk meraih
tujuan bersama (Hemphill & Coons, 1957).
14. Kepemimpinan
melibatkan seperangkat proses pengaruh antar orang. Proses tersebut bertujuan
memotivasi bawahan, menciptakan visi masa depan, dan mengembangkan strategi
untuk mencapai tujuan (Sweeney dan McFarlin, 2002)
15. Kepemimpinan
berkaitan dengan anggota yang memiliki kekhasan dari suatu kelompok yang dapat
dibedakan secara positif dari anggota lainnya baik dalam perilaku,
karakteristik pribadi, pemikiran, atau struktur kelompok (Watkins, 1992).
16. Kepemimpinan
adalah hubungan yang erat ada dalam diri orang atau pemimpin, mempengaruhi
orang-orang lain untuk bekerja sama secara
sadar dalam hubungan tugas untuk
mencapai keinginan pemimpin (George Terry).
17. Kepemimpinan
adalah suatu upaya menggunakan pengaruh untuk memotivasi orang-orang guna
pencapaian suatu tujuan (Gibson).
18. Kepemimpinan
adalah kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok dalam pencapaian tujuan
(Robbins)
19. Kepemimpinan
adalah suatu proses pengarahan dan pemberian pengaruh pada kegiatan-kegiatan
dari sekelompok anggota yang saling berhubungan tugasnya (Stoner).
20.Kepemimpinan sebagai kekuatan
dinamika yang pokok yang mendorong memotivasi, dan mengkoordinasikan organisasi
dalam pencapaian tujuan-tujuannya (R. C. Davis “ The Fundamentals of Top
Management”).
2. Tipe, perilaku, dan gaya kepemimpinan!
Jawab :
Ø Tipe Kepemimpinan :
1. Adaptif
Dalam
keadaan normal, mungkin saja tidak akan ada jawaban yang mudah, tapi setidaknya
akan ada sebuah jawaban. Seorang pemimpin yang adaptif dapat menyesuaikan diri
dan perusahaan dengan keadaan yang dinamis, menyesuaikan nilai mereka dengan
perubahan ya g terjadi, dan membantu bawahan mereka untuk dapat ikut
menyesuaikan diri dan mengenali perubahan yang terjadi tanpa mengurangi
kepercayaan bawahan tersebut kepada mereka. Contoh pemimpin adaptif yang dapat
Anda lihat adalah Sam Palmisano dari IBM, dan Ford’s Alan Mulally.
2. Kecerdasan emosional
Seorang
psikolog Daniel Goleman mengkorelasikan kepemimpinan yang sukses dengan
kesadaran akan perasaan diri sendiri dan perasaan orang lain. Pemimpin yang
memiliki kecerdasan emosional sangat bisa mengatur diri mereka sendiri dan
hubungan mereka dengan orang lain, dan mereka juga seringkali merupakan orang
yang sangat hebat dalam mempengaruhi (dalam arti yang baik). Semua orang dapat
berlatih dan belajar untuk bisa cerdas secara emosional.
3. Karismatik
Seorang
pemimpin yang kharismatik dapat mempengaruhi orang lain untuk melewati
kepemimpinan bersama dirinya. Sembilan puluh tahun yang lalu, sosiologis Max
Weber menggambarkan otoritas kharismatik berasal dari karakter yang luar biasa,
pejuang, dan kesucian. Dewasa ini, kharismatik lebih berhubungan dengan
personality seseorang dan tampaknya susah untuk diajarkan. Seorang pemimpin
yang kharismatik dapat menjadi motifator yang hebat dan seringkali membawa
kesuksesan yang luar biasa bagi perusahaannya. Contoh pemimpin yang kharismatik
adalah Theodore Roosevelt.
4. Authentic
Authenticity,
seperti halnya passion, adalah sebuah kata yang sering digunakan. Tapi kata ini
tetap masih terdengar fresh ketika mantan CEO dari Medtronic, Bill George
menggunakan kata ini untuk menggambarkan pemimpin dengan integritas dan
karakter. Itu di tahun 2003, dua tahun setelah runtuhnya Enron dan delapan
tahun sebelum Medtronic, dibawah CEO yang lain, membayar lebih dari dua puluh
tiga juta dollar untuk mengatur klaim untuk membayar kesalahan mereka.
Hal ini menunjukan, seorang pemimipin yang memiliki keaslian, seperti James Goodnight
dari perusahaan software raksasa SAS merupakan seorang bintang dari keteguhan
dan disiplin.
5. “Level 5 leader”
Seperti
yang digambarkan seorang pebisnis hebat Jim Collins, pemimpin level 5 mengejar
tujuan dengan kegigihan seperti seekor singa dan kerendahan hati seperti seekor
domba. Orang seperti ini sangat sulit dicari. Pemimpin seperti ini adalah
pemimpin yang murah hati, bertanggung jawab, dan meletakkan kepentingan
organisasi di atas kepentingan pribadi. Meskipun banyak entrepreneur yang
dikatakan merupakan pemimpin level 5, yang perlu dilihat apakah mereka bisa
menekan ego mereka sendiri dalam menjalankan perusahaan atau tidak.
6. Mindful leader
Terlalu
banyak pemimpin yang menjalani kepemimpinan mereka berdasarkan pada asumsi lama
dan aturan-aturan yang tidak praktis. Jika pemimpin tersebut memberikan
perhatian pada lingkungan mereka, memperhatikan, menganalisa dan yang paling
penting, mendengarkan orang lain, maka mereka akan menanyakan pertanyaan yang
lebih pintar, dapat mendeteksi perubahan yang terjadi, dan dapat menjadi
pelajar yang lebih baik.
7. Narsisme
Diluar
para pemimpin yang hebat, terdapat juga beberapa pemimpin yang tidak patut
dicontoh. Beberapa diantaranya adalah pemimpin yang terlalu mencintai dirinya
sendiri, atau yang biasa kita kenal dengan nama pemimpin yang narsis. Pemimpin
yang narsis tidak mendengarkan orang lain, tidak ingin belajar, tidak ingin
mengajar, dan tidak suka jika ada pendapat yang berbeda dari pendapat mereka.
Tapi tidak semua pemimpin yang narsis itu buruk. Psikoanalisis Michael Maccoby
menggambarkan satu tipe narsis yang tidak terlalu buruk. Contoh pemimpin
seperti ini adalah Bill Gates dan Andy Grove. Mereka adalah pemimpin yang
visionaris, dan mampu membawa orang-orang mengikuti visi yang mereka buat. Tipe
pemimpin seperti ini ternyata memiliki pendamping yang mampu menutupi
kekurangan mereka, dan tetap menjaga mereka utnuk rendah hati.
8. ”No-excuse” leadership
Kemiliteran
tampaknya merupakan suatu tempat yang memiliki pembelajaran kepemimpinan yang
tinggi dan tidak pernah berakhir. Kepemimpinan yang “no-excuse” merupakan tipe
kepemimpinan yang biasanya terdapat di dunia militer. Tipe kepemimpinan ini
akan mampu membuat keputusan dengan cepat, bersikap tegas dan keras, dan
menunjukan mental yang kuat. Ini merupakan suatu kebetulan ketika penelitian di
tahun 2006 menunjukan bahwa perusahaan yang dipimpin oleh mantan militer
mengungguli S&P 500, dan pemimpin tersebut bertahan lebih lama dalam
pekerjaan mereka. Contoh pemimpin ini adalah Frederick Smith, mantan angkatan
laut yang menjalankan FedEx selama lebih dari 40 tahun.
9. Menular
Richard
Boyatzis dan Annie McKee menyebutkan bahwa emosi itu menular: Moral seseorang
dapat naik dan turun sesuai dengan mood dari sang pemimpin. Pemimpin yang
positif dan bersemangat dapat menularkan hal itu kepada bawahan mereka dan
menularkan antusiasme yang positif dalam perusahaan. Merupakan hal yang penting
untuk diingat bahwa Anda harus dengan cermat menghitung dan merancang
perusahaan Anda, dan seberapa banyak hal itu akan mempengaruhi kehidupan pribadi
Anda. Seorang pemimpin harus mampu memisahkan permasalahan pribadi dari
kehidupan profesional mereka.
10. Melayani
Pemimpin
tipe ini adalah pemimpin yang bersedia untuk melayani bawahannya, tidak
tertutup pada batasan jabatan. Pemimpin tipe ini akan bersedia untuk pertama
kali melayani, dan bersedia menjadi contoh agar bawahan mereka dapat bekerja
dengan lebih baik. Tipe-tipe pemimpin ini adalah mereka yang memiliki empati
yang besar, peduli, dan mau menyembuhkan.
11. Storyteller
Seorang
pemimpin harus mampu bercerita: tentang dirinya sendiri, tentang perusahaan,
tentang apa yang dilakukan pegawai mereka, dan tentang apa yang akan dilakukan
mereka di masa depan. Menceritakan cerita membangkitkan emosi yang tidak dapat
dibantah siapapun juga. Tidak heran, jika tipe pemimpin seperti ini banyak
terdapat dan cocok untuk para entrepreneur, karena para entreprenur membangun
sendiri cerita mereka, dan merekalah yang benar-benar mengerti cerita mereka.
12. Otokratik
Semua ilmuan yang berusaha memahami segi
kepemimpinan otokratik mengatakan bahwa pemimpin yang tergolong otokratik
dipandang sebagai karakteritik yang negatif.Dilihat dari persepsinya seorang
pemimpin yang otokratik adalah seseorang yang sangat egois. Seorang pemimpin
yang otoriter akan menujukan sikap yang menonjolkan “keakuannya”.
13. LaissezFaire
Pemimpin ini berpandangan bahwa umumnya organisasi akan berjalan lancar dengan sendirinya karena para anggota organisasi terdiri dari orang-orang yang sudah dewasa yang mengetahui apa yang menjadi tujuan organisasi, sasaran-sasaran apa yang ingin dicapai, tugas apa yang harus ditunaikan oleh masing-masing anggota dan pemimpin tidak terlalu sering intervensi.
Pemimpin ini berpandangan bahwa umumnya organisasi akan berjalan lancar dengan sendirinya karena para anggota organisasi terdiri dari orang-orang yang sudah dewasa yang mengetahui apa yang menjadi tujuan organisasi, sasaran-sasaran apa yang ingin dicapai, tugas apa yang harus ditunaikan oleh masing-masing anggota dan pemimpin tidak terlalu sering intervensi.
14. Paternalistik
Tipe pemimpin paternalistik hanya terdapat di lingkungan masyarakat yang bersifat tradisional, umumnya dimasyarakat agraris. Salah satu ciri utama masuarakat tradisional ialah rasa hormat yang tinggi yang ditujukan oleh para anggiota masyarakat kepada orang tua atau seseorang yang dituakan. Pemimpin seperti ini kebapakan, sebagai tauladan atau panutan masyarakat. Biasanya tiokoh-toko adat, para ulama dan guru. Pemimpin ini sangat mengembangkan sikap kebersamaan.
Tipe pemimpin paternalistik hanya terdapat di lingkungan masyarakat yang bersifat tradisional, umumnya dimasyarakat agraris. Salah satu ciri utama masuarakat tradisional ialah rasa hormat yang tinggi yang ditujukan oleh para anggiota masyarakat kepada orang tua atau seseorang yang dituakan. Pemimpin seperti ini kebapakan, sebagai tauladan atau panutan masyarakat. Biasanya tiokoh-toko adat, para ulama dan guru. Pemimpin ini sangat mengembangkan sikap kebersamaan.
15. Tipe Kepemimpinan Militeristik
Tipe kepemimpinan militeristik ini sangat
mirip dengan tipe kepemimpinan otoriter. Adapun sifat-sifat dari tipe
kepemimpinan militeristik adalah: (1) lebih banyak menggunakan sistem
perintah/komando, keras dan sangat otoriter, kaku dan seringkali kurang
bijaksana, (2) menghendaki kepatuhan mutlak dari bawahan, (3) sangat menyenangi
formalitas, upacara-upacara ritual dan tanda-tanda kebesaran yang berlebihan,
(4) menuntut adanya disiplin yang keras dan kaku dari bawahannya, (5) tidak menghendaki
saran, usul, sugesti, dan kritikan-kritikan dari bawahannya, (6) komunikasi
hanya berlangsung searah.
16. Tipe Kepemimpinan Demokratis
Kepemimpinan
demokratis berorientasi pada manusia dan memberikan bimbingan yang efisien
kepada para pengikutnya. Terdapat koordinasi pekerjaan pada semua bawahan,
dengan penekanan pada rasa tanggung jawab internal (pada diri sendiri) dan
kerjasama yang baik. kekuatan kepemimpinan demokratis tidak terletak pada
pemimpinnya akan tetapi terletak pada partisipasi aktif dari setiap warga
kelompok.
Ø Perilaku Kepemimpinan :
- Perilaku yang ke-1 ialah perilaku "Perintah/Instruksi (A)"
Pada garis A pengambilan keputusan oleh pemimpin
dengan menggunakan perilaku kepemimpinan "perintah/instruksi". Pada
perilaku ini, pemimpin merumuskan sendiri permasalahannya, memperoleh
keterangan dan mengambil keputusan, untuk kemudian mengumumkan keputusannya
kepada yang dipimpin. Pada perilaku (A) ini sama sekali tidak dirasakan diskusi
atau tukar pendapat dan yang dipimpin tidak diberi kesempatan untuk bertanya.
- · Perilaku yang ke-2 ialah perilaku "ajakan" (B)
Pada perilaku ini pimpinan merumuskan sendiri
permasalahannya, memperoleh keterangan dan mengambil keputusan. Tetapi setelah
keputusan diumumkan, ia berusaha untuk "menjual" keputusannya kepada
yang dipimpin dengan mengemukakan alasan-alasan mengapa ia mengambil keputusan
tersebut, apa manfaat keputusan itu bagi mereka, bagaimana hal itu
menguntungkan mereka, bagaimana hal itu menguntungkan bagi organisasi dan
sebagainya. Pemimpin masih memberikan kesempatan kepada yang dipimpin untuk
bertanya, walaupun biasanya jarang sekali pemimpin mengubah keputusan yang
telah diambilnya.
- · Perilaku yang ke-3 ialah perilaku "konsultasi"(C)
Sebelum pimpinan mengambil keputusan, ia akan
bicara dulu dengan yang dipimpin dan mendiskusikan permasalahan yang
timbul, minta keterangan yang dipimpin tentang masalah tersebut, menanyakan
pendapat yang dipimpin dalam memecahkan masalah teresbut dan akhirnya
pimpinanlah yang akan menetapkan keputusan.
- · Perilaku yang ke-4 ialah "pertisipasi"(D)
Perilaku ini biasanya pemimpin akan duduk
bersama-sama dengan yang dipimpin dan kira-kira akan mengatakan demikian.
" Kita perlu mengambil suatu keputusan atau
mengambil tindakan. Terus terang, saya belum tahu pasti keputusan apa yang
harus diambil. Saya harap kita dapat mendiskusikannya dan karena dengan
didiskusikan bersama, kita dapat memperoleh keputusan yang paling baik. Apapun
keputusan nanti, saya akan menerimanya dan keputusan tersebut akan menjadi
keputusan kita bersama".
- · Perilaku ke-5 ialah "Pimpinan wewenang"(E)
Bila ada permasalahan, pimpinan menjelaskan kepada
seorang atau lebih dari yang dipimpinnya tentang masalah yang dihadapi dan
minta mereka menangani serta mengambil keputusan apa yang perlu dikerjakan dan
juga pelaksanaannya.
Ø Gaya Kepemimpinan :
1. Gaya Kepemimpinan Otoriter
/ Authoritarian
Adalah gaya pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri secara penuh. Segala pembagian tugas dan tanggung jawab dipegang oleh si pemimpin yang otoriter tersebut, sedangkan para bawahan hanya melaksanakan tugas yang telah diberikan.
Adalah gaya pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri secara penuh. Segala pembagian tugas dan tanggung jawab dipegang oleh si pemimpin yang otoriter tersebut, sedangkan para bawahan hanya melaksanakan tugas yang telah diberikan.
2. Gaya Kepemimpinan
Demokratis / Democratic
Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang memberikan wewenang secara luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang utuh. Dalam gaya kepemimpinan demokratis pemimpin memberikan banyak informasi tentang tugas serta tanggung jawab para bawahannya.
Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang memberikan wewenang secara luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang utuh. Dalam gaya kepemimpinan demokratis pemimpin memberikan banyak informasi tentang tugas serta tanggung jawab para bawahannya.
3. Gaya Kepemimpinan Bebas / Laissez Faire
Pemimpin jenis ini hanya terlibat delam kuantitas yang kecil di mana para bawahannya yang secara aktif menentukan tujuan dan penyelesaian masalah yang dihadapi.
Pemimpin jenis ini hanya terlibat delam kuantitas yang kecil di mana para bawahannya yang secara aktif menentukan tujuan dan penyelesaian masalah yang dihadapi.
4. Gaya Kepemimpinan Karismatis
Kelebihan
gaya kepemimpinan karismatis ini adalah mampu menarik orang. Mereka terpesona
dengan cara berbicaranya yang membangkitkan semangat. Biasanya pemimpin dengan
gaya kepribadian ini visionaris. Mereka sangat menyenangi perubahan dan
tantangan.
5. Gaya Kepemimpinann Diplomatis
Kelebihan
gaya kepemimpinan diplomatis ini ada di penempatan perspektifnya. Banyak orang
seringkali melihat dari satu sisi, yaitu sisi keuntungan dirinya. Sisanya,
melihat dari sisi keuntungan lawannya. Hanya pemimpin dengan kepribadian putih
ini yang bisa melihat kedua sisi, dengan jelas! Apa yang menguntungkan dirinya,
dan juga menguntungkan lawannya.
6. Gaya Kepemimpinan Otoriter
Kelebihan
model kepemimpinan otoriter ini ada di pencapaian prestasinya. Tidak ada
satupun tembok yang mampu menghalangi langkah pemimpin ini. Ketika dia
memutuskan suatu tujuan, itu adalah harga mati, tidak ada alasan, yang ada
adalah hasil. Langkah – langkahnya penuh perhitungan dan sistematis.
7. Gaya Kepemimpinan Moralis
Kelebihan
dari gaya kepemimpinan seperti ini adalah umumnya Mereka hangat dan sopan
kepada semua orang. Mereka memiliki empati yang tinggi terhadap permasalahan
para bawahannya, juga sabar, murah hati Segala bentuk kebajikan ada dalam diri
pemimpin ini. Orang – orang yang datang karena kehangatannya terlepas dari
segala kekurangannya.
Kelemahan
dari pemimpinan seperti ini adalah emosinya. Rata orang seperti ini sangat
tidak stabil, kadang bisa tampak sedih dan mengerikan, kadang pula bisa sangat
menyenangkan dan bersahabat.
3. Nama-nama
tokoh yang berhasil dalam kepemimpinan dan bidang yang dikuasai!
Jawab
:
- · Sutiyoso, Gubernur DKI Jakarta ke 14
Letjen TNI
(Purn.) Dr. (HC) H. Sutiyoso (lahir
di Semarang, 6 Desember 1944;
umur 67 tahun) adalah seorang politikus dan mantan
tokoh militer Indonesia berbintang tiga. Ia adalah Gubernur Jakarta selama dua periode, mulai 6 Oktober 1997
hingga 7 Oktober 2007,
saat ia digantikan Fauzi Bowo,
wakilnya, yang memenangi Pilkada DKI 2007. Sebagai gubernur, Sutoyoso adalah
tokoh yang cukup menarik. Sepanjang dua periode menjadi gubernur, ia sering
mengundang kontroversi ketika menggulirkan kebijakan. Kritikan terhadap proyek
angkutan umum busway, proyek
pemagaran taman di kawasan Monas Jakarta Pusat, dan sejumlah proyek lainnya.
Pada 1 Oktober 2007,
ia mengumumkan bahwa dirinya akan maju sebagai calon presiden Indonesia pada Pemilu
Presiden 2009.
Pada 15 Desember 2006,
ia menerima penghargaan 2006 Asian Air Quality Management Champion Award
dari Clear Air Initiative for Asian Cities (CAI) bekerja sama dengan
Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia dan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta atas
prestasinya untuk Gagasan pembangunan Bus Rapid Transit (BRT) terbesar di Asia
melalui Busway Penerbitan Perda No.2 tahun 2005 tentang Pengendalian Pencemaran
Udara.
- · Ali Sadikin, Gubernur Jakarta ke 9
Ali Sadikin (lahir di Sumedang, Jawa Barat, 7 Juli 1927 – meninggal
di Singapura, 20 Mei 2008
pada umur 80 tahun) adalah seorang letnan jenderal KKO-AL (Korps Komando Angkatan Laut) yang
ditunjuk oleh Presiden Soekarno menjadi Gubernur Jakarta pada tahun 1966.
Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai Deputi Kepala Staf Angkatan Laut,
Menteri Perhubungan Laut Kabinet Kerja, Menteri Koordinator Kompartemen
Maritim/Menteri Perhubungan Laut Kabinet Dwikora dan Kabinet Dwikora yang
disempurnakan di bawah pimpinan Presiden Soekarno. Ali Sadikin menjadi gubernur
yang sangat merakyat dan dicintai rakyatnya. Ali Sadikin adalah gubernur yang sangat berjasa dalam
mengembangkan Jakarta menjadi sebuah kota metropolitan yang modern. Di bawah
kepemimpinannya Jakarta mengalami banyak perubahan karena proyek-proyek
pembangunan buah pikiran Bang Ali, seperti Taman Ismail
Marzuki, Kebun Binatang
Ragunan, Proyek
Senen, Taman Impian
Jaya Ancol, Taman
Ria Monas, Taman
Ria Remaja, kota satelit Pluit di Jakarta Utara,
pelestarian budaya Betawi di kawasan Condet, dll. Bang Ali juga mencetuskan pesta rakyat
setiap tahun pada hari jadi kota Jakarta, 22 Juni. Bersamaan dengan itu berbagai
aspek budaya Betawi dihidupkan kembali, seperti kerak telor, ondel-ondel, lenong dan topeng
Betawi, dsb.
Selain
itu, Bang Ali juga menyelenggarakan Pekan Raya Jakarta
yang saat ini lebih dikenal dengan nama Jakarta Fair, sebagai sarana hiburan dan
promosi dagang industri barang dan jasa dari seluruh tanah air, bahkan juga
dari luar negeri. Ali Sadikin berhasil memperbaiki sarana transportasi di
Jakarta dengan mendatangkan banyak bus kota dan menata trayeknya, serta
membangun halte (tempat menunggu) bus yang nyaman.
- · Dahlan Iskan, Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara
Dahlan Iskan (lahir di Magetan, Jawa Timur, 17 Agustus 1951;
umur 61 tahun), adalah CEO surat kabar Jawa Pos dan Jawa Pos Group, yang bermarkas di Surabaya. Ia juga adalah Direktur Utama PLN
sejak 23 Desember 2009.[1] Pada tanggal 19 Oktober 2011,
berkaitan dengan reshuffle Kabinet
Indonesia Bersatu II, Dahlan Iskan diangkat sebagai Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara. Pada tanggal 17 Oktober 2011, Dahlan
Iskan ditunjuk sebagai pengganti Menteri BUMN yang menderita sakit. Ia terisak
dan terharu begitu dirinya dipanggil menjadi menteri BUMN karena ia berat
meninggalkan PLN yang menurutnya sedang pada puncak semangat untuk melakukan
reformasi PLN.
Dahlan
melaksanakan beberapa program yang akan dijalankan dalam pengelolaan BUMN.
Program utama itu adalah restrukturisasi aset dan downsizing (penyusutan
jumlah) sejumlah badan usaha. Ihwal restrukturisasi masih menunggu persetujuan
Menteri Keuangan.
Beberapa
kinerjanya disorot. Dahlan gagal membawa lima perusahaan BUMN untuk melepas
saham perdana (initial public offering/IPO) di lantai bursa. Adapun, berkat
kepemimpinannya, BUMN dinilai bersih dari korupsi oleh masyarakat juga merupakan
kinerja dan keberhasilannya membangun BUMN.
- Sonita Lontoh, Tokoh Green Technology Indonesia yang Sukses di Amerika
Mungkin banyak yang masih asing mendengar
namanya. Namun di AS, Sonita dikenal
kiprahnya dalam bidang green technology
alias teknologi hijau. Secara khusus, dia fokus pada bagaimana mengedukasi
konsumen mengenai keuntungan dari smart
grid untuk membantu mempercepat adopsi global. Dia juga memberi
pendampingan hukum untuk memajukan karir perempuan dalam teknologi hijau.
Sonita meraih gelar Master of Engineering dari Massachusetts Institute of Technology (MIT), dimana dia juga cross-registered di Harvard Business School. Dia meraih gelar MBA dari Kellogg School of Management di Northwestern University, serta gelar sarjana teknik industri dan riset operasi dari University of California Barkeley. Sonita merupakan mentor profesional untuk program TechWoman, sebuah departemen women-in-technology, yang berada dalam naungan Kementerian Luar Negeri yang dipimpin Hillary Clinton. Program ini mengimplementasikan visi Presiden AS Barack Obama mengenai kolaborasi yang lebih besar antara AS dengan pemimpin komunitas global. Sonita juga berkecimpung dalam Clean Energy Education & Empowerment (C3E), sebuah program inisiatif Departemen Energi AS dan MIT untuk memajukan kepemimpinan profesional perempuan dalam clean energy.
Sonita meraih gelar Master of Engineering dari Massachusetts Institute of Technology (MIT), dimana dia juga cross-registered di Harvard Business School. Dia meraih gelar MBA dari Kellogg School of Management di Northwestern University, serta gelar sarjana teknik industri dan riset operasi dari University of California Barkeley. Sonita merupakan mentor profesional untuk program TechWoman, sebuah departemen women-in-technology, yang berada dalam naungan Kementerian Luar Negeri yang dipimpin Hillary Clinton. Program ini mengimplementasikan visi Presiden AS Barack Obama mengenai kolaborasi yang lebih besar antara AS dengan pemimpin komunitas global. Sonita juga berkecimpung dalam Clean Energy Education & Empowerment (C3E), sebuah program inisiatif Departemen Energi AS dan MIT untuk memajukan kepemimpinan profesional perempuan dalam clean energy.
- · Putera Sampoerna, pemilik PT Sampoerna
Putera Sampoerna, mengguncang dunia
bisnis Indonesia dengan menjual seluruh saham keluarganya di PT HM Sampoerna
senilai Rp18,5 triliun, pada saat kinerjanya baik. Generasi ketiga keluarga
Sampoerna yang belakangan bertindak sebagai CEO Sampoerna Strategic, ini memang
seorang pebisnis visioner yang mampu menjangkau pasar masa depan. Berbagai
langkahnya seringkali tidak terjangkau pebisnis lain sebelumnya. Dia mampu
membuat sensasi (tapi terukur)dalam dunia bisnis. Sehingga pantas saja Warta
Ekonomi menobatkan putra Liem Swie Ling (Aga Sampoerna) ini sebagai salah
seorang Tokoh Bisnis Paling Berpengaruh 2005. Sebelumnya, majalah Forbes
menempatkannya dalam peringkat ke-13 Southeast Asia’s 40 Richest 2004.
Putera Sampoerna, mengguncang dunia
bisnis Indonesia dengan menjual seluruh saham keluarganya di PT HM Sampoerna
senilai Rp18,5 triliun, pada saat kinerjanya baik. Generasi ketiga keluarga
Sampoerna yang belakangan bertindak sebagai CEO Sampoerna Strategic, ini memang
seorang pebisnis visioner yang mampu menjangkau pasar masa depan.
- · Soeharto. Presiden Indonesia paling lama berkuasa
Menurut hasil survey Indobarometer dan survey
Setara Institute menunjukkan Soeharto presiden terbaik di Indonesia. Soeharto
adalah pemimpin besar yang banyak dipuja dan tetapi sebaliknya banyak dicerca.
Tetapi saat ini angin sedang bertiup kencang mendorong sisi baik dan kehebatan
Jenderal Besar Soeharto. Di dunia internasional, terutama di Dunia Barat,
Soeharto sering dirujuk dengan sebutan populer “The Smiling General” (“Sang Jenderal yang Tersenyum”)
karena raut mukanya yang selalu tersenyum di muka pers dalam setiap acara resmi
kenegaraan.
- · Soekarno, presiden pertama
Ir. Soekarno adalah Presiden Indonesia
pertama yang menjabat pada periode 1945–1966.Ia memainkan peranan penting untuk
memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda. Soekarno adalah penggali
Pancasila karena ia yang pertama kali mencetuskan konsep mengenai dasar negara
Indonesia itu dan ia sendiri yang menamainya Pancasila. Ia adalah Proklamator
Kemerdekaan Indonesia (bersama dengan Mohammad Hatta) yang terjadi pada tanggal
17 Agustus 1945.
- · Susilo Bambang Yudhoyono, presiden kedelapan di jamannya Indonesia menjadi negara demokratis terbesar di Asia
Jend. TNI (Purn.) Dr. H. Susilo Bambang
Yudhoyono adalah Presiden Indonesia ke-6 yang menjabat sejak 20 Oktober 2004.
Ia, bersama Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla, terpilih dalam Pemilu Presiden
2004. Ia berhasil melanjutkan pemerintahannya untuk periode kedua dengan
kembali memenangkan Pemilu Presiden 2009, kali ini bersama Wakil Presiden Boediono.
Sehingga, sejak era reformasi dimulai, Susilo Bambang Yudhoyono merupakan
Presiden Indonesia pertama yang menyelesaikan masa kepresidenan selama 5 tahun
dan berhasil terpilih kembali untuk periode kedua. Karena kehebatannya
dia dipilih sebagai salah satu 100 tokoh Berpengaruh Dunia 2009 kategori
Pemimpin & Revolusioner Majalah TIME, 2009, oleh TIME. Tahun 2005 dia
dinobatkan sebagai Bintang Asia (Star of
Asia) oleh BusinessWeek.
- · Soedirman, panglima tentara pertama
Jenderal Besar TNI Anumerta Soedirman adalah seorang
pahlawan nasional Indonesia yang berjuang pada masa Revolusi Nasional
Indonesia. Dalam sejarah perjuangan Republik Indonesia, ia dicatat sebagai
Panglima dan Jenderal RI yang pertama dan termuda. Saat usia Soedirman 31 tahun
ia telah menjadi seorang jenderal.
- · Ki Hajar Dewantara, pendiri Taman Siswa
Raden Mas Soewardi Soerjaningrat sejak 1922 menjadi Ki Hadjar
Dewantara, EYD: Ki Hajar Dewantara, beberapa menuliskan bunyi bahasa Jawanya
dengan Ki Hajar Dewantoro selanjutnya disingkat sebagai “Soewardi” atau “KHD”)
adalah aktivis pergerakan kemerdekaan Indonesia, kolumnis, politisi, dan
pelopor pendidikan bagi kaum pribumi Indonesia dari zaman penjajahan Belanda.
Ia adalah pendiri Perguruan Taman Siswa, suatu lembaga pendidikan yang
memberikan kesempatan bagi para pribumi jelata untuk bisa memperoleh hak
pendidikan seperti halnya para priyayi maupun orang-orang Belanda.