Pengertian Resensi
Dalam bahasa Latin resensi atau recensie artinya "melihat kembali, menimbang atau menilai".
Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia resensi memiliki arti
pertimbangan atau pembicaraan tentang buku; ulasan buku. Tindakan
meresensi memiliki arti memberikan penilaian, mengungkap kembali isi
buku, membahas atau mengkritik buku. Jadi, resensi ialah ulasan atau
penilaian atau pembicaraan mengenai buku, baik non fiksi maupun
fiksi/suatu karya sastra (cerpen, novel, drama/film, puisi).
Tujuan Resensi
- Memberikan informasi atau pemahaman yang komprehensif (mendalam) tentang apa yang tampak dan terungkap dalam suatu karya.
- Memberikan gambaran kepada masyarakat apakah karya yang diresensi itu merupakan suatu karya yang bermutu atau tidak.
- Memberikan gambaran kepada masyarakat apakah buku itu layak untuk dibaca.
Unsur-unsur Resensi
- Didalam sebuah resensi karya sastra terdapat dua macam unsur, yaitu:
- Unsur Intrinsik yaitu unsur yang membangun cerita karya sastra yang berasal dari dalam.
- Unsur Ekstrinsik yaitu unsur yang membangun cerita karya sastra yang berasal dari luar (kebalikan dari unsur intrinsik).
Unsur Intrinsik
- Tokoh
- Tokoh ialah Individu yang mengalami berbagai peristiwa didalam cerita. Jika dilihat dari peran tokoh dalam pengembangan plot dapat dibedakan menjadi tokoh utama dan tokoh pembantu, sedangkan jika dilihat dari fungsi penampilan tokoh dapat pula dibedakan kedalam tokoh protagonis dan tokoh antagonis.
- Tokoh Protagonis ialah tokoh yang memiliki watak tertentu dalam segi kebenaran (baik hati, jujur, setia, dll)
- Tokoh Antagonis ialah tokoh yang memiliki watak bertentangan dengan tokoh protagonis.
- Tokoh Tritagonis ialah tokoh yang selalu menjadi penengah, dan sering dimunculkan sebagai tokoh/orang ketiga.
- Tokoh Pembantu/peran pembantu/figuran ialah tokoh yang membantu cerita tokoh utama, posisinya bisa sebagai seorang pahlawan ataupun sebagai penentang tokoh utama.
- Penokohan/Perwatakan
- Yang dimaksud dengan penokohan ialah penggambaran tentang watak tokoh dalam suatu cerita karya sastra. Ada 3 cara yang dapata dilakukan untuk menggambarkan watak tokoh dalam cerita karya sastra, yaitu:
- Campuran ialah penggambaran watak tokoh melalui penggabungan cara analitik dan dramatik dengan tujuan untuk saling melengkapi.
- Analitik cara ini dilakukan pengarang untuk menggambarkan watak tokoh secara langsung. Contok: Siapa yang tidak mengenal Didi yang pintar dan selalu ceria. Meskipun secara fisik terlihat pendek namun sosoknya yang ramah dan baik hati kepada teman-temannya membuat dirinya menjadi panutan.
- Dramatik ialah cara pengarang untuk menggambarkan tokoh utama secara tersurat, dengan kata lain tidak langsung. Penokohan cara ini bisa melalui penggambaran tempat tinggal, percakapan/dialog antar tokoh, fisik, tingkah laku, komentar tokoh lain terhadap tokoh tertentu dan jalan pikiran tokoh.
- Tema
- Tema ialah suatu unsur dalam karya sastra yang menjadi pokok masalah/pokok pikiran dari pengarang melalui karyanya (jalan cerita).
- Plot / Alur
- Plot atau alur ialah jalan cerita atau rangkaian peristiwa dari awal sampai akhir. Rangkaian peristiwa ini disusun berdasarkan hukum kausalitas (hubungan yang menunjukkan sebab-akibat). Berdasarkan hubungan tersebut setiap cerita memiliki plot/alur cerita sebagai berikut :
- Tahapan perkenalan ialah tahap dimana permulaan suatu cerita dimulai dengan suatu kejadian, tetapi belum ada ketegangan. Di tahap ini berisi pengenalan tokoh, reaksi antar pelaku, penggambaran fisik dan penggambaran tempat).
- Menuju ketahap pertikaian ialah tahap dimana terjadinya pertentangan antar pelaku (awal mula pertentangan selanjutnya). Konflik dapat dibagi menjadi 2, yaitu: a). Konflik Internal ialah konflik yang terjadi dalam diri sang tokoh. b). Konflik Eksternal ialah konflik yang terjadi dari luar diri tokoh (konflik tokoh dengan tokoh, tokoh dengan lingkungan, tokoh dengan tuhan, dll).
- Komplikasi/tahap penanjakan konflik, ketegangan dirasakan mulai semakin berkembang dan rumit terjadi pada tahap ini (nasib pelaku semakin sulit diduga).
- Klimaks merupakan ketegangan yang semakin memuncak (perubahan nasib pelaku sudah mulai dapat diduga, kadang pula tidak terbukti pada akhir cerita).
- Penyelesaian, tahap akhir cerita pada bagian ini terdapat penjelasan mengenai nasib-nasib yang dialami para tokoh dalam cerita setelah mengalami konflik dalam cerita. Beberapa cerita terkadang menyerahkan penyelasaian kepada pembaca, sehingga akhir cerita seperti ini tak ada penyelesaian atau menggantung.
- Plot dapat dibedakan menjadi dua macam jika dilihat dari segi keeratan hubungan antar peristiwa, yaitu:
- Plot Erat yaitu sebuah cerita yang memiliki plot erat jika hubungan antar peristiwa terjalin dengan rapat, sehingga tak ada satu peristiwa pun yang dapat dihilangkan.
- Plot Longgar yaitu jika hubungan antar peristiwa terjalin kurang erat dan jika ada salah satu jalan cerita yang dihilangkan maka penghilangan jalan cerita tersebut tidak akan mengganggu jalan cerita.
- Berdasarkan jalan cerita plot dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
- Plot Ledakan yaitu plot yang akhir ceritanya mengejutkan dan tak terduga-duga.
- Plot Lembut yaitu plot yang akhir ceritanya berakhir tanpa adanya kejutan.
- Plot Campuran yaitu plot yang akhir cerita menggabungkan kedua plot sebelumnya (ledakan & lembut).
- Berdasarkan rangkaian peristiwanya plot dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
- Plot Maju, yaitu rangkaian peristiwa yang diceritakan mulai dari awal hingga akhir cerita.
- Plot Mundur/sorot balik/flash back, yaitu peristiwa-perisiwa yang menjadi bagian penutup diutarakan terlebih dahulu, baru menceritakan peristiwa-peristiwa pokok sebagai kenangan/masa lalau sang tokoh.
- Plot Campuran, yaitu peristiwa-peristiwa pokok diceritakan diawal lalu dilanjutkan dengan menceritakan peristiwa-peristiwa lama/ masa lalu tokoh sebagai sebuah kenangan, dan diakhiri dengan peristiwa-peristiwa pokok(masa kini).
- Plot yang dilihat dari segi sifatnya dapat dibagi menjadi tiga, yaitu:
- Plot Terbuka, yaitu akhir cerita yang dapat merangsang pembaca untuk mengembangkan jalan cerita.
- Plot Tertutup, yaitu akhir cerita yang tidak dapat merangsang pembaca untuk mengembangkan jalan cerita.
- Plot Campuran, yaitu penggabungan antara plot terbuka dan plot tertutup.
- Gaya Bahasa
- Gaya bahasa ialah cara pengarang dalam mengungkapkan ide/gagasan melalui cerita.
- Sudut Pandang/Point Of View
- Sudut pandang ialah posisi pengarang dalam sebuah cerita atau karya sastra. Posisi pengarang ini terbagi menjadi 2, yaitu:
- Pengarang berperan langsung sebagai tokoh utama.
- Pengarang hanya sebagai orang ketiga yang posisinya sebagai pengamat.
- Amanat
- Amanat ialah pesan/kesan yang ingin disampaikan oleh pengarang melalui jalan cerita. Pesan dalam karya sastra bisa berupa, kritik, saran, harapan, usul, dll.
- Latar/Setting
- Latar ialah tempat dimana terjadinya kejadian/peristiwa dan waktu terjadinya sebuah peristiwa, latar juga menjelaskan segala keterangan waktu, ruang, dan suasana terjadinya peristiwa dakam plot cerita. Latar terbagi lagi menjadi beberapa unsur seperti dibawah ini:
- Latar Tempat ialah latar yang mengacu pada lokasi terjadinya peristiwa dalam novel. Contoh: Kota, Pedesaan, dll.
- Latar Waktu ialah latar yang berhubungan dengan masalah kapan terjadinya peristiwa. Contoh: masa kini, masa lalu, dll.
- Latar Sosial ialah latar yang mengacu pada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku kehidupan sosial masyarakat. Contoh: Kesederhanaan, keramahan, dll.
Unsur Ekstrinsik
- Latar belakang kehidupan pengarang.
- Pandangan hidup pengarang.
- Situasi sosial, Budaya yang melatarbelakangi lahirnya karya sastra tersebut.
Beberapa Hal yang Terdapat Dalam Resensi
Dibawah ini terdapat beberapa hal yang terdapat di dalam sebuah resensi karya sastra :
- Judul Resensi
- Data/Identitas Karya Sastra
- Isi Resensi
- Kekurangan & Kelebihan
- Penutup
Terdapat perbedaan saat pemuatan data/identitas karya sastra yang
diresensi, seperti pada resensi buku data yang tercantum ialah seperti
berikut ini: judul buku, penulis & penerjemah (jika buku itu berupa terjemahan dari bahasa asing), nama penerbit, cetakan, tahun terbit, tebal buku & jumlah halaman. Pada drama/film maka data untuk resensinya adalah berupa: judul drama/film, penulis, sutradara, genre, pemain, penyunting & penerjemah, tahun terbit, penerbit.
Berikut adalah contoh dari resensi novel
Resensi Novel Winter In Tokyo
1. Identitas Buku
a. Judul
Buku : Winter In Tokyo
b.
Pengarang : Ilana Tan
c. Tahun
Terbit : 2011
d.
Penerbit
: PT Gramedia Pustaka Utama
e.
Dimensi
: Jumlah Halaman : 320 halaman
Tebal
Buku
: 20 cm
f.
Harga Buku : Rp 42.000,00
2. Synopsis
Tetangga
baruku, Nishimura Kazuto, datang ke Tokyo untuk mencari suasana yang berbeda.
Itulah katanya, tapi menurutku alasannya lebih dari itu. Dia orang yang baik,
menyenangkan, dan bisa diandalkan.
Perlahan-lahan
- mungkin sejak malam Natal itu - aku mulai memandangnya dengan cara yang
berbeda. Dan sejak itu pula rasanya sulit membayangkan hidup tanpa dia.
Keiko
tentang Kazuto
Sejak
awal aku sudah merasa ada sesuatu yang menarik dari Ishida Keiko. Segalanya
terasa menyenangkan bila ada dia. Segalanya terasa baik bila dia ada. Saat ini
di dalam hatinya masih ada seseorang yang ditunggunya. Cinta pertamanya.
Kuharap dia bisa berhenti memikirkan orang itu dan mulai melihatku. Karena
hidup tanpa dirinya sama sekali bukan hidup.
Kazuto
tentang Keiko
Mereka
pertama kali bertemu di awal musim dingin di Tokyo. Selama sebulan bersama,
perasaan baru pun terbentuk. Lalu segalanya berubah ketika suatu hari salah
seorang dari mereka terbangun dan sama sekali tidak mengingat semua yang
terjadi selama sebulan terakhir, termasuk orang yang tadinya sudah menjadi
bagian penting dalam hidupnya....
3. Analisis Unsur
Intrinsik dan Ekstrinsik
A.
Unsur Intrinsik
· Tema
: Cinta
·
Tokoh/penokohan
: Ishida
Keiko, Nishimura Kazuto, Haruka,
Tomoyuki, Thakemiya Shinzo, Kitano Akira,
Yuri, Hirayama Jun
· Alur
Cerita : Campuran
·
Sudut Pandang
: Orang ketiga serba tahu
·
Karakter
: a. Ishida Keiko (ingin tahu yang tinggi, ramah,
baik, pencemburu,
cerewet)
b. Nishimura Kazuto
(sopan, romantis, ramah,
mudah bergaul,
rendah hati)
c. Haruka (cerewet,
lucu, baik)
d. Tomoyuki (lucu,
baik)
e. Thakemiya Shinzo
(Pengertian, sabar)
f. Kitano Akira (suka
menolong, pintar)
g. Yuri (pencemburu,
ramah)
h. Hirayama Jun (licik,
pendendam)
·
Latar/setting
:
a.
Tempat : Apartemen, kafe di Jalan
Omotesando Harajuku,
perpustakaan umum di Shinjuku, gedung pertunjukan
balet
lake swan, restaurant paman Kazuto, tempat ica skating,
stasiun kereta api, rumah orang tua Keiko, rumah sakit.
b.
Waktu : Awal Desember sampai
Februari
c.
Suasana : Tegang, gembira, sedih, ketakutan, cemburu
·
Bahasa
: Indonesia dan Jepang
·
Amanat
: Pengorbanan dan perjuangan cinta yang
takkan sia-sia
B.
Unsur Ekstrinsik
a.
Nilai Pendidikan : Belajar untuk saling
menghargai satu sama lain
b.
Nilai
Sosial
: Membantu orang lain yang sedang dalam kesulitan
c.
Nilai Budaya : Terdapat beberapa kebudayaan di Jepang yang
tidak terdapat di Indonesia
4. Tanggapan/ Komentar
·
Kelebihan : Novel Winter In Tokyo ini
sangat bagus, ceritanya sangat
bagus dan menarik,
konflik ceritanya sangat menarik dan
tidak berlebihan, dari
segi bahasa mudah dimengerti.
·
Kelemahan : Beberapa kata-katanya masih menggunakan bahasa
yang
tidak baku atau kurang
baik dan masih ada beberapa kata
yang menggunakan bahasa
Jepang sehingga sulit untuk
dimengerti.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar