KARANGAN
Karangan adalah hasil dari perwujudan gagasan atau apresiasi seseorang dalam bahasa tulisan yang dapat dibaca, dipahami dan dimengerti oleh seorang pembaca. Karangan bukanlah sekedar pengetahuan dan wawasan yang bersifat teoritis melainkan yang berkenaan dengan segala aktivitas aplikatif kontinuvitas.
Dalam pembuatan karangan, pengarang harus memperhatikan etika-etika pembuatan karangan diantaranya yaitu bahasa karangan. Dalam menyusun karangan hendaklah kita mengerti dan memahami bahasa yang baik dalam karangan, pilihan kata yang baik dan sebagainya. Susunan kalimat jangan terlalu panjang agar tidak terjadi hal-hal yang membosankan bagi si pembaca. Biasakan dalam pembuatan karangan menggunakan kalimat yang efektif, singkat dan padat, tetapi maksudnya harus jelas. Kata-kata yang dipakai dalam pembuatan karangan adalah kata-kata yang sederhana dan mudah dimengerti oleh si pembaca.
Bahasa dikatakan sebagai alat berpikir dan bernalar. Dengan berbahasa kita bisa mengungkapkan apa yang kita rasakan dan kita pikirkan sehingga berbahasa bisa mengaktualisasikan perwujudan konsep-konsep hasil pemikiran. Oleh karena itu, manusia yang sedang berpikir senantiasa mengajukan pertanyaan-pertanyaan bagaimana dan bagaimana fenomena yang dihadapinya itu bisa seperti pada saat manusia melihat, mendengar dan merasakan. Pertanyaan itu muncul akibat dari keingintahuan manusia yang tidak mungkin dapat dilontarkan tanpa menggunakan bahasa.
Sebelum menulis karangan kita harus membuat terlebih dahulu kerangka karangan sebab kerangka karangan adalah sebagai rencana kerja yang memuat garis-garis besar atau susunan pokok pembicaraan mengenai sebuah karangan yang akan ditulis. Kerangka karangan ditulis dalam rangka untuk menghindari adanya tumpang tindih pada bagian-bagian tertentu. Selain itu, penyimpangan-penyimpangan dari topik pun dapat dihindari.
Karangan adalah hasil dari perwujudan gagasan atau apresiasi seseorang dalam bahasa tulisan yang dapat dibaca, dipahami dan dimengerti oleh seorang pembaca. Karangan bukanlah sekedar pengetahuan dan wawasan yang bersifat teoritis melainkan yang berkenaan dengan segala aktivitas aplikatif kontinuvitas.
Dalam pembuatan karangan, pengarang harus memperhatikan etika-etika pembuatan karangan diantaranya yaitu bahasa karangan. Dalam menyusun karangan hendaklah kita mengerti dan memahami bahasa yang baik dalam karangan, pilihan kata yang baik dan sebagainya. Susunan kalimat jangan terlalu panjang agar tidak terjadi hal-hal yang membosankan bagi si pembaca. Biasakan dalam pembuatan karangan menggunakan kalimat yang efektif, singkat dan padat, tetapi maksudnya harus jelas. Kata-kata yang dipakai dalam pembuatan karangan adalah kata-kata yang sederhana dan mudah dimengerti oleh si pembaca.
Bahasa dikatakan sebagai alat berpikir dan bernalar. Dengan berbahasa kita bisa mengungkapkan apa yang kita rasakan dan kita pikirkan sehingga berbahasa bisa mengaktualisasikan perwujudan konsep-konsep hasil pemikiran. Oleh karena itu, manusia yang sedang berpikir senantiasa mengajukan pertanyaan-pertanyaan bagaimana dan bagaimana fenomena yang dihadapinya itu bisa seperti pada saat manusia melihat, mendengar dan merasakan. Pertanyaan itu muncul akibat dari keingintahuan manusia yang tidak mungkin dapat dilontarkan tanpa menggunakan bahasa.
Sebelum menulis karangan kita harus membuat terlebih dahulu kerangka karangan sebab kerangka karangan adalah sebagai rencana kerja yang memuat garis-garis besar atau susunan pokok pembicaraan mengenai sebuah karangan yang akan ditulis. Kerangka karangan ditulis dalam rangka untuk menghindari adanya tumpang tindih pada bagian-bagian tertentu. Selain itu, penyimpangan-penyimpangan dari topik pun dapat dihindari.
Definisi Karangan Ilmiah
Karangan ilmiah adalah hasil dari
suatu pemikiran seseorang yang bersifat akademis yang kemudian nanti akan
dituangkan dalam wujud tulisan. Seperti misalkan penulisan tesis, makalah
ataupun skripsi. Karangan Ilmiah atau yang sering disebut karya ilmiah adalah
karangan yang dibuat berdasarkan cara yang sistematis dan memiliki ciri-ciri
tertentu. Demikian juga karangan non ilmiah dan karangan popular memiliki ciri
khasnya tersendiri. Lalu bagaimana membedakan satu sama lainnya, di dalam
makalah ini akan dijelaskan bagaimana membedakan antara semua jenis karangan
tersebut.
Hal-hal yang harus ada dalam karya ilmiah antara lain:
Hal-hal yang harus ada dalam karya ilmiah antara lain:
1.
Karya tulis ilmiah memuat gagasan ilmiah lewat pikiran dan alur pikiran.
2. Keindahan karya tulis ilmiah terletak pada bangun pikir dengan unsur-unsur yang menyangganya.
3. Alur pikir dituangkan dalam sistematika dan notasi.
4. Karya tulis ilmiah terdiri dari unsur-unsur: kata, angka, tabel, dan gambar,
yang tersusun mendukung alur pikir yang teratur.
5. Karya tulis ilmiah harus mampu mengekspresikan asas-asas yang terkandung
dalam hakikat ilmu dengan mengindahkan kaidah-kaidah kebahasaan.
6. Karya tulis ilmiah terdiri dari serangkaian narasi (penceritaan), eksposisi
(paparan), deskripsi (lukisan) dan argumentasi (alasan).Hal-hal yang harus ada dalam karya ilmiah antara lain:
2. Keindahan karya tulis ilmiah terletak pada bangun pikir dengan unsur-unsur yang menyangganya.
3. Alur pikir dituangkan dalam sistematika dan notasi.
4. Karya tulis ilmiah terdiri dari unsur-unsur: kata, angka, tabel, dan gambar,
yang tersusun mendukung alur pikir yang teratur.
5. Karya tulis ilmiah harus mampu mengekspresikan asas-asas yang terkandung
dalam hakikat ilmu dengan mengindahkan kaidah-kaidah kebahasaan.
6. Karya tulis ilmiah terdiri dari serangkaian narasi (penceritaan), eksposisi
(paparan), deskripsi (lukisan) dan argumentasi (alasan).Hal-hal yang harus ada dalam karya ilmiah antara lain:
1. Karya tulis ilmiah
memuat gagasan ilmiah lewat pikiran dan alur pikiran.
2. Keindahan karya tulis ilmiah
terletak pada bangun pikir dengan unsur-unsur yang menyangganya.
3. Alur pikir dituangkan dalam
sistematika dan notasi.
4. Karya tulis ilmiah terdiri
dari unsur-unsur: kata, angka, tabel, dan gambar,
yang tersusun mendukung alur pikir
yang teratur.
5. Karya tulis ilmiah harus
mampu mengekspresikan asas-asas yang terkandung
dalam hakikat ilmu dengan
mengindahkan kaidah-kaidah kebahasaan.
6. Karya tulis ilmiah terdiri
dari serangkaian narasi (penceritaan), eksposisi
(paparan), deskripsi (lukisan)
dan argumentasi (alasan).
Ciri – Ciri Karya Ilmiah:
Dalam karya ilmiah ada 4
aspek yang menjadi karakteristik utamanya, yaitu :
a. Struktur Sajian
Struktur sajian karya ilmiah
sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti
(pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke
bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin
disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup
merupakan simpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak
lanjut gagasan tersebut.
b. Komponen dan Substansi
Komponen karya ilmiah bervariasi
sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian
inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal
mempersyaratkan adanya abstrak.
c. Sikap Penulis
Sikap penulis dalam karya ilmiah
adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersonal,
dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang
pertama atau kedua.
d. Penggunaan Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam
karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata/istilah, dan
kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.
Selain ciri-ciri diatas
karangan ilmiah juga mempunyai ciri-ciri, antara lain:
- Kejelasan. Artinya semua yang dikemukakan tidak samar-samar, pengungkapan maksudnya tepat dan jernih.
- Kelogisan. Artinya keterangan yang dikemukakan masuk akal.
- Kelugasan. Artinya pembicaraan langsung pada hal yang pokok.
- Keobjektifan. Artinya semua keterangan benar-benar aktual, apa adanya.
- Keseksamaan. Artinya berusaha untuk menghindari diri dari kesalahan atau kehilafan betapapun kecilnya.
- Kesistematisan. Artinya semua yang dikemukakan disusun menurut urutan yang memperlihatkan kesinambungan.
- Ketuntasan. Artinya segi masalah dikupas secara mendalam dan selengkap-lengkapnya.
Macam – macam karangan ilmiah:
Ada berbagai macam karangan
ilmiah, berikut diantaranya :
- Laporan penelitian. Laporan yang ditulis berdasarkan penelitian. Misalnya laporan penelitian yang didanai oleh Fakultas dan Universitas, laporan ekskavasi arkeologis yang dibiayai oleh Departemen Kebudayaan, dsb.
- Skripsi. Tulisan ilmiah untuk mendapatkan gelar akademik sarjana strata satu (Si).
- Tesis. Tulisan ilmiah untuk mendapatkan gelar akademik strata dua (S2), yaitu Master.
- Disertasi. Tulisan ilmiah untuk mendapat gelar akademik strata tiga (S3), yaitu Doktor.
- Surat pembaca. Surat yang berisi kritik dan tanggapan terhadap isi suatu tulisan ilmiah.
- Laporan kasus. Tulisan mengenai kasus-kasus yang ada yang dilandasi dengan teori.
Definisi Karya Ilmiah Populer
Untuk
memahami jenis tulisan ilmiah populer secara lebih dekat, akan lebih baik bila
dilakukan terlebih dahulu pengkajian terhadap pengertian kata: tulisan, ilmiah,
dan populer itu sendiri. Dari sana semoga akan ditemukan makna yang utuh
tentang jenis tulisan ini. Berikut pemaparan ringkas dari ketiga elemen itu.
1. Tulisan
Tulisan, menurut Suseno (dalam
http://irsyad82.multiply.com), adalah istilah yang digunakan untuk menyatakan
sebuah karya tulis yang disusun berdasarkan tulisan, karangan, dan pernyataan
gagasan orang lain. Orang yang menyusun kembali hal-hal yang sudah dikemukakan
orang lain itu disebut penulis. Ia bukan pengarang. Sebab ia memang hanya
mengkompilasikan (meringkas dan menggabungkan menjadi satu) pelbagai bahan
informasi sedemikian rupa sehingga tercipta sebuah cerita baru lagi yang lebih
utuh.
2. Ilmiah
Karya ilmiah adalah suatu karya yang
memuat dan mengkaji suatu masalah tertentu dengan menggunakan kaidah-kaidah
keilmuan. Artinya, karya ilmiah menggunakan metode ilmiah dalam membahas
permasalahan, menyajikan kajiannya dengan bahasa baku dan tata tulis ilmiah,
serta menggunakan prinsip-prinsip keilmuan yang lain seperti objektif, logis,
empiris (berdasarkan fakta), sistematis, lugas, jelas, dan konsisten. Pada
mulanya karya tulis ilmiah adalah tulisan yang didasarkan atas penelitian
ilmiah. Namun belakangan mulai berkembang suatu paradigma baru bahwa suatu
karya tulis ilmiah tidak harus didasarkan atas penelitaian ilmiah saja,
melaikan juga suatu kajian terhadap suatu masalah yang dianalisis oleh ahlinya
secara professional.
Contoh dari
karya tulis ilmiah seperti definisi di atas adalah makalah (paper), artikel
ilmiah, Skripsi, tesis, disertasi, dan lain-lain.
3. Populer
Dalam Kamus Bahasa Indonesia
disebutkan bahwa Populer berarti dikenal dan disukai orang banyak (umum). Bisa
juga berarti sesuai dengan kebutuhan masyarakat pada umumnya, atau mudah
dipahami orang banyak. Istilah popular merujuk kepada penggunaan bahasa yang
popular lebih santai, padat, serta mudah dicerna oleh masyarakat pembacanya
yang begitu beragam.
Menurut
Ajusniye (dalam http://ajusniye.multiply.com) karya imiah popular adalah
karangan ilmiah yang berisi pembicaraan tentang ilmu pengetahuan dengan teknik
penyajian yang sederhana mengenai hal – hal kehidupan sehari – hari.
Tulisan
ilmiah: tulisan yang didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian
dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika
penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat di pertanggung jawabkan
kebenarannya/ keilmiahannya”. (Eko Susilo, M. 1995:11).
Sementara itu menurut KBBI (2002 : 370-371) disebutkan bahwa kata ilmiah
diartikan sebagai bersifat ilmu atau memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan,
sedangakan ilmiah popular diartikan sebagai mengunakan bahasa umum sehingga
mudah dipahami oleh masyarakat awam. Istilah ilmiah popular biasanya dikaitkan
dengan artikel atau gaya penulisan karya ilmiah.
Setelah pemaparan singkat ini, kiranya dapat ditarik kesimpulan yang semoga
komprehensif tentang apa yang dimaksud dengan karya tulis ilmiah popular.
Seperti yang dikatakan di atas, bahwa secara otomatis popular proses
reduksi makna ilmiah dari makna aslinya ketika digandengkan dengan kata
popular. Bila karya ilmiah di satu sisi kita sebut adalah nash umum, maka
kata-kata popular adalah takhsishnya. Maka karya tulis ilmiah popular adalah
karya tulis yang berpegang kepada standar ilmiah, tetapi ditampilkan dengan
bahasa umum sehingga mudah dipahami oleh masyarakat awam.
Langkah-langkah dalam menulis karya ilmiah populer
Secara umum,
sekurang-kurangnya ada tiga proses menulis yang ditawarkan oleh Nunan yakni:
(1) tahap pra-penulisan, (2) tahap penulisan, dan (3) tahap perbaikan
(editing). Dalam prakteknya proses ini akan menjadi empat tahap, yaitu:
(1) tahap
persiapan (pra-penulisan)
(2) tahap
inkubasi
(3) tahap
iluminasi
(4) tahap
verifikasi/evaluasi
Hampir semua proses menulis (esai,
opini/artikel, karya ilmiah, artistic, dan lain-lain) melalui keempat tahap
ini. Berikut paparan keempat fase ini:
Pertama, tahap persiapan atau prapenulisan
adalah ketika penulis menyiapkan diri, mengumpulkan informasi, merumuskan
masalah, menentukan fokus, mengolah informasi, menarik tafsiran terhadap
realitas yang dihadapinya, berdiskusi, membaca, mengamati, dan lain-lain yang
memperkaya masukan kognitif yang akan diproses selanjutnya.
Kedua, tahap inkubasi adalah ketika
pembelajar memproses informasi yang dimilikinya sedemikian rupa, sehingga
mengantarkannya pada ditemukannya pemecahan masalah atau jalan keluar yang
dicarinya. Proses inkubasi ini analog dengan ayam yang mengerami telurnya
sampai telur menetas menjadi anak ayam.
Ketiga, tahap iluminasi adalah ketika
datangnya inspirasi atau insight, yaitu gagasan datang seakan-akan tiba-tiba
dan berloncatan dari pikiran kita. Pada saat ini, apa yang telah lama kita
pikirkan menemukan pemecahan masalah atau jalan keluar. Jika hal-hal itu
terjadi, sebaiknya gagasan yang muncul dan amat dinantikan itu segera dicatat,
jangan dibiarkan hilang kembali sebab momentum itu biasanya tidak berlangsung
lama.
Keempat, tahap terakhir
yaitu verifikasi, apa yang dituliskan sebagai hasil dari tahap iluminasi itu
diperiksa kembali, diseleksi, dan disusun sesuai dengan fokus tulisan. Mungkin
ada bagian yang tidak perlu dituliskan, atau ada hal-hal yang perlu
ditambahkan, dan lain-lain.
Langkah-langkah dalam menulis karya
ilmiah populer
Secara umum, sekurang-kurangnya ada
tiga proses menulis yang ditawarkan oleh Nunan yakni: (1) tahap pra-penulisan,
(2) tahap penulisan, dan (3) tahap perbaikan (editing). Dalam prakteknya proses
ini akan menjadi empat tahap, yaitu:
(1) tahap persiapan (pra-penulisan)
(2) tahap inkubasi
(3) tahap iluminasi
(4) tahap verifikasi/evaluasi
Ciri – ciri
karangan popular adalah:
1.
Ditulis berdasarkan fakta pribadi
2.
Fakta yang disimpulkan subjektif
3.
Tidak memuat hipotesis
4.
Penyajian disertai dengan sejarah
5.
Gaya bahasa komotatuf
6.
Bersifat imajinatif
7.
Situasi didramatisir
8.
Bersifat persuasive
Tekhnik penyajian karangan popular
1.
Tekhnik narasi
Narasi adalah
suatu bentuk karangan yang berusaha menggambarkan dengan sejelas – jelasnya
tentang peristiwa pada suatu waktu kepada pembaca.
Hal terpenting dalam karangan narasi adalah unsure tindakan
atau perbuatan sehingga ketika membaca karangan narasi pembaca seolah – olah
melihat atau mengalami peristiwa itu.
Terdapat dua jenis narai yaitu:
a.
Narasi sugesti atau imajinatif
Merupakan suatu
rangkaian peristiwa yang disajikan sedemikian rupa, sehingga merangsang daya
khayal pembaca. Melalui narasi sugestif kita dapat menyampaikan peristiwa pada
suatu waktu dengan makna yang tersirat atau tersurat dengan bahasa yang lebih
condong ke bahasa figuratif dengan menitikberatkan penggunaan kata – kata
konotatif. Contoh narasi sugestif antara lain dongeng, cerpen, dan novel. Ciri
khas dari narasi sugestif yaitu adanya alur dan suspensi, latar dan waktu,
sudut pandang dan makna yang terkandung di dalamnya.
b.
Narasi ekspositoris
Narasi yang
bersifat non fiktif yang disajikan dengan bahasa denotative. Tujuan utamanya
bukan menimbulkan daya imijinasi melainkan untuk menambah pengetahuan pembaca
dengan pemaparan yang rasional . contoh dari narasi ekspositoris adalah
sejarah, biografi, dan autobiografi.
2.
Tekhnik Deskripsi
Deskripsi adalah
bebtuk karangan yang melukiskan objek yang sebenarnya untuk memperluas
pengetahuan dan pengalaman pembaca[3].
Hal yang menonjol pada karangan deskripsi adalah aspek pelukisan objek yang
sebenarnya tentang ciri, sifat, atau hakikat sehingga pembaca dapat mengenal
objek yang dimaksud.
3.
Tekhnik Eksposisi
Eksposisi adalah
karangan yang memaparkan atau memberitahukan suatu informasi tanpa ada
pemaksaan.
4.
Tekhnik Persuasi
Persuasi adalah
karangan yang berusaha untuk meyakinkan seseorang agar melakukan sesuatu yang
dikehendaki penulis pada waktu sekarang atau waktu yang akan datang.
Terdapat tiga hal yang
harus diperhatikan dalam karangan persuasi yaitu:
a.
Kredibilitas penulis
Kredibilitas penulis akan
timbul, apabila pembaca tahu bahwa penulis mengetahui dengan baik persoalan
yang ditulis. Orang yang kurang kerdibilitasnya akan kuran berhasil dalam
mempengaruhi pembaca. Seseorang tidak akan dipercayai bila ia tidak menguasai
persoalan yang ditulis.
b.
Kemampuan mensugesti pembaca
Merupakan kemampuan penulis mempengaruhi pikiran pembaca.
Merupakan kemampuan penulis mempengaruhi pikiran pembaca.
c.
Bukti – bukti
5.
Tekhnik Argumentasi
Argumentasi
adalah karangan yang berusaha untuk memengaruhi sikap dan pendapat orang lain
dengan cara merangkaikan fakta – fakta sedemikian rupa sehingga dapat diketahui
apakah suatu pendapat itu benar atau tidak.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar