Free Apple TM ani Cursors at www.totallyfreecursors.com
Husnul Dian Nita: Tugas Bahasa Indonesia 2

Kamis, 01 Mei 2014

Tugas Bahasa Indonesia 2


KARANGAN

            Karangan adalah hasil dari perwujudan gagasan atau apresiasi seseorang dalam bahasa tulisan yang dapat dibaca, dipahami dan dimengerti oleh seorang pembaca. Karangan bukanlah sekedar pengetahuan dan wawasan yang bersifat teoritis melainkan yang berkenaan dengan segala aktivitas aplikatif kontinuvitas.
            Dalam pembuatan karangan, pengarang harus memperhatikan etika-etika pembuatan karangan diantaranya yaitu bahasa karangan. Dalam menyusun karangan hendaklah kita mengerti dan memahami bahasa yang baik dalam karangan, pilihan kata yang baik dan sebagainya. Susunan kalimat jangan terlalu panjang agar tidak terjadi hal-hal yang membosankan bagi si pembaca. Biasakan dalam pembuatan karangan menggunakan kalimat yang efektif, singkat dan padat, tetapi maksudnya harus jelas. Kata-kata yang dipakai dalam pembuatan karangan adalah kata-kata yang sederhana dan mudah dimengerti oleh si pembaca.
       Bahasa dikatakan sebagai alat berpikir dan bernalar. Dengan berbahasa kita bisa mengungkapkan apa yang kita rasakan dan kita pikirkan sehingga berbahasa bisa mengaktualisasikan perwujudan konsep-konsep hasil pemikiran. Oleh karena itu, manusia yang sedang berpikir senantiasa mengajukan pertanyaan-pertanyaan bagaimana dan bagaimana fenomena yang dihadapinya itu bisa seperti pada saat manusia melihat, mendengar dan merasakan. Pertanyaan itu muncul akibat dari keingintahuan manusia yang tidak mungkin dapat dilontarkan tanpa menggunakan bahasa.
            Sebelum menulis karangan kita harus membuat terlebih dahulu kerangka karangan sebab kerangka karangan adalah sebagai rencana kerja yang memuat garis-garis besar atau susunan pokok pembicaraan mengenai sebuah karangan yang akan ditulis. Kerangka karangan ditulis dalam rangka untuk menghindari adanya tumpang tindih pada bagian-bagian tertentu. Selain itu, penyimpangan-penyimpangan dari topik pun dapat dihindari.

               Definisi Karangan Ilmiah
            Karangan ilmiah adalah hasil dari suatu pemikiran seseorang yang bersifat akademis yang kemudian nanti akan dituangkan dalam wujud tulisan. Seperti misalkan penulisan tesis, makalah ataupun skripsi. Karangan Ilmiah atau yang sering disebut karya ilmiah adalah karangan yang dibuat berdasarkan cara yang sistematis dan memiliki ciri-ciri tertentu. Demikian juga karangan non ilmiah dan karangan popular memiliki ciri khasnya tersendiri. Lalu bagaimana membedakan satu sama lainnya, di dalam makalah ini akan dijelaskan bagaimana membedakan antara semua jenis karangan tersebut.

Hal-hal yang harus ada dalam karya ilmiah antara lain:


1.      Karya tulis ilmiah memuat gagasan ilmiah lewat pikiran dan alur pikiran.

2.      Keindahan karya tulis ilmiah terletak pada bangun pikir dengan unsur-unsur yang  menyangganya.

3.      Alur pikir dituangkan dalam sistematika dan notasi.

4.      Karya tulis ilmiah terdiri dari unsur-unsur: kata, angka, tabel, dan gambar,
yang tersusun mendukung alur pikir yang teratur.

5.      Karya tulis ilmiah harus mampu mengekspresikan asas-asas yang terkandung
dalam hakikat ilmu dengan mengindahkan kaidah-kaidah kebahasaan.

6.      Karya tulis ilmiah terdiri dari serangkaian narasi (penceritaan), eksposisi
(paparan), deskripsi (lukisan) dan argumentasi (alasan).Hal-hal yang harus ada dalam karya ilmiah antara lain:


1.  Karya tulis ilmiah memuat gagasan ilmiah lewat pikiran dan alur pikiran.


2. Keindahan karya tulis ilmiah terletak pada bangun pikir dengan unsur-unsur yang menyangganya.


3. Alur pikir dituangkan dalam sistematika dan notasi.


4. Karya tulis ilmiah terdiri dari unsur-unsur: kata, angka, tabel, dan gambar,


yang tersusun mendukung alur pikir yang teratur.


5. Karya tulis ilmiah harus mampu mengekspresikan asas-asas yang terkandung


dalam hakikat ilmu dengan mengindahkan kaidah-kaidah kebahasaan.


6. Karya tulis ilmiah terdiri dari serangkaian narasi (penceritaan), eksposisi


(paparan), deskripsi (lukisan) dan argumentasi (alasan).


Ciri – Ciri Karya Ilmiah:


Dalam karya ilmiah ada 4 aspek yang menjadi karakteristik utamanya, yaitu :


a. Struktur Sajian
Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan simpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.


b. Komponen dan Substansi

Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.


c. Sikap Penulis
Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.


d. Penggunaan Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata/istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.


Selain ciri-ciri diatas karangan ilmiah juga mempunyai ciri-ciri, antara lain:
  • Kejelasan. Artinya semua yang dikemukakan tidak samar-samar, pengungkapan maksudnya tepat dan jernih.
  • Kelogisan. Artinya keterangan yang dikemukakan masuk akal.
  • Kelugasan. Artinya pembicaraan langsung pada hal yang pokok.
  • Keobjektifan. Artinya semua keterangan benar-benar aktual, apa adanya.
  • Keseksamaan. Artinya berusaha untuk menghindari diri dari kesalahan atau kehilafan betapapun kecilnya.
  • Kesistematisan. Artinya semua yang dikemukakan disusun menurut urutan yang memperlihatkan kesinambungan.
  • Ketuntasan. Artinya segi masalah dikupas secara mendalam dan selengkap-lengkapnya.


Macam – macam karangan ilmiah:


Ada berbagai macam karangan ilmiah, berikut diantaranya :

  • Laporan penelitian. Laporan yang ditulis berdasarkan penelitian. Misalnya laporan penelitian yang didanai oleh Fakultas dan Universitas, laporan ekskavasi arkeologis yang dibiayai oleh Departemen Kebudayaan, dsb.
  • Skripsi. Tulisan ilmiah untuk mendapatkan gelar akademik sarjana strata satu (Si).
  • Tesis. Tulisan ilmiah untuk mendapatkan gelar akademik strata dua (S2), yaitu Master.
  • Disertasi. Tulisan ilmiah untuk mendapat gelar akademik strata tiga (S3), yaitu Doktor.
  • Surat pembaca. Surat yang berisi kritik dan tanggapan terhadap isi suatu tulisan ilmiah.
  • Laporan kasus. Tulisan mengenai kasus-kasus yang ada yang dilandasi dengan teori.


      Definisi Karya Ilmiah Populer
            Untuk memahami jenis tulisan ilmiah populer secara lebih dekat, akan lebih baik bila dilakukan terlebih dahulu pengkajian terhadap pengertian kata: tulisan, ilmiah, dan populer itu sendiri. Dari sana semoga akan ditemukan makna yang utuh tentang jenis tulisan ini. Berikut pemaparan ringkas dari ketiga elemen itu.


1. Tulisan
            Tulisan, menurut Suseno (dalam http://irsyad82.multiply.com), adalah istilah yang digunakan untuk menyatakan sebuah karya tulis yang disusun berdasarkan tulisan, karangan, dan pernyataan gagasan orang lain. Orang yang menyusun kembali hal-hal yang sudah dikemukakan orang lain itu disebut penulis. Ia bukan pengarang. Sebab ia memang hanya mengkompilasikan (meringkas dan menggabungkan menjadi satu) pelbagai bahan informasi sedemikian rupa sehingga tercipta sebuah cerita baru lagi yang lebih utuh.


2. Ilmiah
            Karya ilmiah adalah suatu karya yang memuat dan mengkaji suatu masalah tertentu dengan menggunakan kaidah-kaidah keilmuan. Artinya, karya ilmiah menggunakan metode ilmiah dalam membahas permasalahan, menyajikan kajiannya dengan bahasa baku dan tata tulis ilmiah, serta menggunakan prinsip-prinsip keilmuan yang lain seperti objektif, logis, empiris (berdasarkan fakta), sistematis, lugas, jelas, dan konsisten. Pada mulanya karya tulis ilmiah adalah tulisan yang didasarkan atas penelitian ilmiah. Namun belakangan mulai berkembang suatu paradigma baru bahwa suatu karya tulis ilmiah tidak harus didasarkan atas penelitaian ilmiah saja, melaikan juga suatu kajian terhadap suatu masalah yang dianalisis oleh ahlinya secara professional.


Contoh dari karya tulis ilmiah seperti definisi di atas adalah makalah (paper), artikel ilmiah, Skripsi, tesis, disertasi, dan lain-lain.
                                                        
3. Populer
            Dalam Kamus Bahasa Indonesia disebutkan bahwa Populer berarti dikenal dan disukai orang banyak (umum). Bisa juga berarti sesuai dengan kebutuhan masyarakat pada umumnya, atau mudah dipahami orang banyak. Istilah popular merujuk kepada penggunaan bahasa yang popular lebih santai, padat, serta mudah dicerna oleh masyarakat pembacanya yang begitu beragam.
           Menurut Ajusniye (dalam http://ajusniye.multiply.com) karya imiah popular adalah karangan ilmiah yang berisi pembicaraan tentang ilmu pengetahuan dengan teknik penyajian yang sederhana mengenai hal – hal kehidupan sehari – hari.
         Tulisan ilmiah: tulisan yang didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat di pertanggung jawabkan kebenarannya/ keilmiahannya”. (Eko Susilo, M. 1995:11).
       Sementara itu menurut KBBI (2002 : 370-371) disebutkan bahwa kata ilmiah diartikan sebagai bersifat ilmu atau memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan, sedangakan ilmiah popular diartikan sebagai mengunakan bahasa umum sehingga mudah dipahami oleh masyarakat awam. Istilah ilmiah popular biasanya dikaitkan dengan artikel atau gaya penulisan karya ilmiah.
          Setelah pemaparan singkat ini, kiranya dapat ditarik kesimpulan yang semoga komprehensif tentang apa yang dimaksud dengan karya tulis ilmiah popular. Seperti yang dikatakan di atas, bahwa secara otomatis popular  proses reduksi makna ilmiah dari makna aslinya ketika digandengkan dengan kata popular. Bila karya ilmiah di satu sisi kita sebut adalah nash umum, maka kata-kata popular adalah takhsishnya. Maka karya tulis ilmiah popular adalah karya tulis yang berpegang kepada standar ilmiah, tetapi ditampilkan dengan bahasa umum sehingga mudah dipahami oleh masyarakat awam.


  Langkah-langkah dalam menulis karya ilmiah populer


Secara umum, sekurang-kurangnya ada tiga proses menulis yang ditawarkan oleh Nunan yakni: (1) tahap pra-penulisan, (2) tahap penulisan, dan (3) tahap perbaikan (editing). Dalam prakteknya proses ini akan menjadi empat tahap, yaitu:


(1) tahap persiapan (pra-penulisan)


(2) tahap inkubasi


(3) tahap iluminasi


(4) tahap verifikasi/evaluasi


Hampir semua proses menulis (esai, opini/artikel, karya ilmiah, artistic, dan lain-lain) melalui keempat tahap ini. Berikut paparan keempat fase ini:


      Pertama, tahap persiapan atau prapenulisan adalah ketika penulis menyiapkan diri, mengumpulkan informasi, merumuskan masalah, menentukan fokus, mengolah informasi, menarik tafsiran terhadap realitas yang dihadapinya, berdiskusi, membaca, mengamati, dan lain-lain yang memperkaya masukan kognitif yang akan diproses selanjutnya.
      Kedua, tahap inkubasi adalah ketika pembelajar memproses informasi yang dimilikinya sedemikian rupa, sehingga mengantarkannya pada ditemukannya pemecahan masalah atau jalan keluar yang dicarinya. Proses inkubasi ini analog dengan ayam yang mengerami telurnya sampai telur menetas menjadi anak ayam.
      Ketiga, tahap iluminasi adalah ketika datangnya inspirasi atau insight, yaitu gagasan datang seakan-akan tiba-tiba dan berloncatan dari pikiran kita. Pada saat ini, apa yang telah lama kita pikirkan menemukan pemecahan masalah atau jalan keluar. Jika hal-hal itu terjadi, sebaiknya gagasan yang muncul dan amat dinantikan itu segera dicatat, jangan dibiarkan hilang kembali sebab momentum itu biasanya tidak berlangsung lama.       
      Keempat, tahap terakhir yaitu verifikasi, apa yang dituliskan sebagai hasil dari tahap iluminasi itu diperiksa kembali, diseleksi, dan disusun sesuai dengan fokus tulisan. Mungkin ada bagian yang tidak perlu dituliskan, atau ada hal-hal yang perlu ditambahkan, dan lain-lain.


   Langkah-langkah dalam menulis karya ilmiah populer
Secara umum, sekurang-kurangnya ada tiga proses menulis yang ditawarkan oleh Nunan yakni: (1) tahap pra-penulisan, (2) tahap penulisan, dan (3) tahap perbaikan (editing). Dalam prakteknya proses ini akan menjadi empat tahap, yaitu:


(1) tahap persiapan (pra-penulisan)


(2) tahap inkubasi


(3) tahap iluminasi


(4) tahap verifikasi/evaluasi


Ciri – ciri karangan popular adalah:


1.      Ditulis berdasarkan fakta pribadi


2.      Fakta yang disimpulkan subjektif


3.      Tidak memuat hipotesis


4.      Penyajian disertai dengan sejarah


5.      Gaya bahasa komotatuf


6.      Bersifat imajinatif


7.      Situasi didramatisir


8.      Bersifat persuasive



  Tekhnik penyajian karangan popular


1.      Tekhnik narasi
       Narasi adalah suatu bentuk karangan yang berusaha menggambarkan dengan sejelas – jelasnya tentang peristiwa pada suatu waktu kepada pembaca.
       Hal terpenting dalam karangan narasi adalah unsure tindakan atau perbuatan sehingga ketika membaca karangan narasi pembaca seolah – olah melihat atau mengalami peristiwa itu.

Terdapat dua jenis narai yaitu:


a.       Narasi sugesti atau imajinatif
      Merupakan suatu rangkaian peristiwa yang disajikan sedemikian rupa, sehingga merangsang daya khayal pembaca. Melalui narasi sugestif kita dapat menyampaikan peristiwa pada suatu waktu dengan makna yang tersirat atau tersurat dengan bahasa yang lebih condong ke bahasa figuratif dengan menitikberatkan penggunaan kata – kata konotatif. Contoh narasi sugestif antara lain dongeng, cerpen, dan novel. Ciri khas dari narasi sugestif yaitu adanya alur dan suspensi, latar dan waktu, sudut pandang dan makna yang terkandung di dalamnya.

b.      Narasi ekspositoris
        Narasi yang bersifat non fiktif yang disajikan dengan bahasa denotative. Tujuan utamanya bukan menimbulkan daya imijinasi melainkan untuk menambah pengetahuan pembaca dengan pemaparan yang rasional . contoh dari narasi ekspositoris adalah sejarah, biografi, dan autobiografi.


2.      Tekhnik Deskripsi
       Deskripsi adalah bebtuk karangan yang melukiskan objek yang sebenarnya untuk memperluas pengetahuan dan pengalaman pembaca[3]. Hal yang menonjol pada karangan deskripsi adalah aspek pelukisan objek yang sebenarnya tentang ciri, sifat, atau hakikat sehingga pembaca dapat mengenal objek yang dimaksud.


3.      Tekhnik Eksposisi
       Eksposisi adalah karangan yang memaparkan atau memberitahukan suatu informasi tanpa ada pemaksaan.

4.      Tekhnik Persuasi
      Persuasi adalah karangan yang berusaha untuk meyakinkan seseorang agar melakukan sesuatu yang dikehendaki penulis pada waktu sekarang atau waktu yang akan datang.

      Terdapat tiga hal yang harus diperhatikan dalam karangan persuasi yaitu:


a.       Kredibilitas penulis
     Kredibilitas penulis akan timbul, apabila pembaca tahu bahwa penulis mengetahui dengan baik persoalan yang ditulis. Orang yang kurang kerdibilitasnya akan kuran berhasil dalam mempengaruhi pembaca. Seseorang tidak akan dipercayai bila ia tidak menguasai persoalan yang ditulis.


b.      Kemampuan mensugesti pembaca
              Merupakan kemampuan penulis mempengaruhi pikiran pembaca.

c.       Bukti – bukti

5.      Tekhnik Argumentasi
       Argumentasi adalah karangan yang berusaha untuk memengaruhi sikap dan pendapat orang lain dengan cara merangkaikan fakta – fakta sedemikian rupa sehingga dapat diketahui apakah suatu pendapat itu benar atau tidak.



  Sumber :



 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar